Muslimahwahdah.or.id - KOTA SURABAYA, Tabligh Akbar Zulhijah dilaksanakan secara luring dan daring. Kegiatan luring berlangsung di Kampus STIBA Makassar, sementara kegiatan daring diselenggarakan melalui platform Zoom Meeting. Ahad (25/6/2023).
Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia dengan 84 titik nonton bareng. Hal ini menunjukkan partisipasi yang luas dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga:
Turut diselenggarakan di Provinsi Jawa Timur yang dihadiri oleh peserta ojol (ojek online) dari kaum ibu difabel dan non-difabel. Partisipasi mereka dalam acara ini menunjukkan inklusivitas dan keberagaman peserta. Menunjukkan bahwa ajaran agama dapat dihayati dan diamalkan oleh semua kalangan tanpa memandang latar belakang atau keterbatasan individu.
Dari konfirmasi ulang kepada peserta ojol difabel (Tuna rungu) melalui pesan Whatsapp, menanggapi penyampaian materi pada acara tersebut,
“Alhamdulilah mudah dipahami dengan kondisi saya yang tuli 95% karena pembicara tidak pakai masker jadi saya melihat dari gerak bibir,” jawab Ibu dua anak yang akrab disapa Galuh.
Dengan adanya kegiatan luring dan daring, Tablig Akbar ini memberikan fleksibilitas kepada peserta untuk memilih cara partisipasi yang sesuai dengan preferensi dan kondisi masing-masing.
Mengangkat tema "Berkorban untuk surga, keluarga di dunia, dan akhirat", kegiatanini menghadirkan Ustadz Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc. MA. Hafidzahullah sebagai pemateri secara luring, beliau menyampaikan tentang keutamaan Berqurban yang merupakan amal ibadah yang disunnahkan.
“Ibadah qurban adalah ibadah yang paling utama di hari-hari tasyrik, dia adalah afdholu shodaqah. Artinya Jika ada kemampuan berqurban maka dahulukan untuk berqurban dibandingkan dengan yang lain,” tegasnya.
Ibadah qurban pada hari-hari Tasyrik mengingatkan umat Muslim akan pengorbanan Nabi Ibrahim dan mengajarkan nilai-nilai seperti ketundukan, kepatuhan, dan pengabdian kepada Allah.
Ustadz Zaitun menambahkan bawa surga adalah harapan dan tujuan orang beriman. Untuk mendapatkan surga memang dibutuhkan sebuah pengorbanan yang tidak main-main. Banyak ayat dalam Al-Quran yang menceritakan bahwa surga adalah tempat kenikmatan dan kebahagiaan yang abadi.
"Agar setiap orang bisa mendapatkan kesempatan, berkorban dengan diri kita dengan tenaga, waktu, termasuk dengan jiwa kita," ujar Ustadz Zaitun," ujarnya.
"Mari bangun surga dunia dan surga akhirat kita, jangan berpikir kita bisa masuk surga di akhirat, kalau kita tidak memperjuangkanya," tutupnya di akhir ceramahnya.
Penutupan kegiatan ini di Jawa Timur ditutup dengan pembagian kupon daging Qurban kepada seluruh peserta Ojol kaum Ibu. Demikianlah, berqurban juga memiliki dimensi sosial yang penting.
Daging dari hewan qurban dibagikan kepada kaum yang membutuhkan sebagai bentuk kepedulian sosial. Hal ini mengajarkan umat Muslim untuk berbagi dan membantu sesama, serta meningkatkan rasa solidaritas dalam masyarakat.
0 Komentar
Belum ada pesan