MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
TUTUP

MYF 2025: Gaza, Kesabaran, dan Peran Kita

Muslimahwahdah.or.id - Makassar, Muslimah Youth Forum 2025 menyoroti konflik Palestina, khususnya di Gaza, sebagai ujian kesabaran sekaligus panggilan bagi setiap muslim untuk berkontribusi dalam misi kemanusiaan.

Dalam sesi Inspiring Session, MYF 2025 menghadirkan Chiki Fawzi, illustrator, animator, dan aktivis Muslimah untuk Palestina bersama bersama Dr. Muhyina Nur, dokter dan penulis Labbaik Yaa Aqsa, yang menekankan pentingnya ta'awun dalam misi kemanusiaan.

Kak Chiki membagikan pengalamannya dalam gerakan kemanusiaan global dan menekankan pentingnya menggabungkan kemanusiaan dengan iman.

“Kita harus lawan, kita harus aktif di sosial media, kenyataannya adalah Israel sekarang yang memegang media,” ujar Chiki, mengajak generasi muda untuk menyebarkan narasi berbasis fakta, membangun solidaritas global, dan berpartisipasi dalam aksi nyata, termasuk gerakan boikot terhadap produk yang berkontribusi pada pelanggaran HAM di Palestina.

Chiki juga menegaskan bahwa kepedulian terhadap Palestina harus seimbang dengan kesadaran terhadap isu lokal. “Membela Palestina bukan berarti munafik, urusannya harus seimbang dengan isu di sekitar kita,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Muhyina Nur, dokter dan mahasiswa spesialis gizi klinik sekaligus penulis buku Labbaik Yaa Aqsa, menekankan bahwa konflik di Gaza bukanlah peristiwa baru. Ia menyoroti dampak kemanusiaan yang luas: ribuan warga syahid, kelaparan, dan kehancuran infrastruktur, termasuk rumah sakit dan sekolah.

Namun, Gaza tetap menunjukkan ketahanan spiritual. “Gaza dengan keadaan yang seperti itu tidak pernah kalah. Mereka telah menenangkan jiwa yang memenangkan banyak orang di seluruh dunia,” ujar Dr. Muhyina.

Ia menekankan tanggung jawab setiap individu: bersuara dan bertindak, sekecil apapun, memiliki arti penting.  “Silence is crime. Diam adalah kejahatan itu sendiri. Jangan pernah bilang kita netral,” tegasnya.

Forum ini juga menyoroti dampak aksi global untuk Palestina, dari protes di ratusan kota Eropa hingga gerakan masyarakat sipil yang konsisten. Bahkan, pengalaman warga Gaza menginspirasi banyak orang untuk mendekatkan diri pada Islam dan memperdalam keimanan.

Dr. Muhyina menutup dengan harapan spiritual bahwa setiap muslim memiliki tanggung jawab moral dan doa agar suatu hari dapat menunaikan shalat di Masjidil Aqsa.

0 Komentar

Belum ada pesan

Tinggalkan Pesan