Muslimahwahdah.or.id - Mamuju, Permasalahan stunting masih menjadi momok besar yang menghantui masyarakat Provinsi Sulawesi Barat. Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) di awal tahun 2023, angka stunting di Sulawesi Barat mengalami peningkatan dari 33,8% menjadi 35% yang nyaris menempatkannya pada posisi tertinggi di Indonesia. Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 5.600 anak mengalami stunting.
Beranjak dari kesadaran atas risiko dan ancaman besar yang akan ditimbulkan, maka Unit Kesehatan Muslimah Wahdah Daerah Mamuju tergerak untuk mengantasipasi prevalensi balita stunting di Mamuju yang saat ini menempati posisi ke-empat dengan melaksanakan Seminar Kesehatan yang bertema “Bergerak Bersama Tuntaskan Stunting” di Aula Asrama Haji Mamuju, Ahad (30/3/2023).
Baca Juga:
“Kegiatan ini menjadi bentuk kepedulian terhadap stunting karena seyogyanya permasalahan stunting menjadi tanggung jawab bersama sehingga kita semua harus mengetahui penyebab, cara menangani dan mengatasi. Saya mengajak seluruh pendengar agar berkomitmen dalam menuntaskan kasus stunting khususnya di Mamuju dengan berkolaborasi bersama pemerintah setempat mewujudkan masa depan gemilang dengan SDM bebas stunting,” ujar Ustadzah Nurliah, S.Si. selaku Ketua Muslimah Wahdah Daerah Mamuju dalam sambutannya.
Seperti mendapatkan angin segar, kegiatan yang dihadiri lebih dari 300 peserta ini mendapat dukungan penuh dari pihak pemerintahan terkait dengan menghadirkan Hj. Sitti Sutinah Suhardi, S.H., M.Si. selaku Bupati Mamuju, Dewi Sundari, SKM., M.Kes. selaku Kepala Bagian Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Mamuju, Nurnahida selaku Kepala Bidang Pengarusutamaan Gender (PUG) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Mamuju serta Fadliyah Razak, S.H, M.AP. yang mewakili Persatuan Darma Wanita Mamuju.
“Saya bersyukur dan sangat mengapresiasi kegiatan Seminar Kesehatan yang dilaksanakan Muslimah Wahdah karena Sulawesi Barat masih berdiri kokoh di urutan ke 2 skala Nasional dalam jumlah pengidap stunting yang juga menempatkan Mamuju pada posisi keempat skala daerah," ujar Hj. Sitti Sutinah Suhardi, S.H., M.Si.
Lebih lanjut, pencegahan stunting berawal dari ibu hamil, sehingga ibu hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan minimal 6 kali selama masa kehamilan tanpa perlu khawatir soal biaya karena Pemerintah Mamuju masih berkomitmen menghadirkan program BPJS gratis.
"Di samping itu, kami juga menghimbau untuk tidak melakukan pernikahan dini yang juga menjadi salah 1 peluang terjadinya stunting karena secara data pernikahan anak banyak terjadi di Mamuju. Jadi aturan terakhir, usia calon pengantin minimal 19 tahun yang diharapkan usia tersebut sudah matang secara pemikiran dan siap untuk menjadi orangtua,” ungkap Sutina dalam sambutannya sekaligus membuka acara.
Mendapati antusias yang besar dari semua peserta, semua panitia mengharapkan agar tujuan dari kegiatan ini bisa tercapai yakni mengedukasi para orangtua dan calon orangtua tentang pentingnya pengasuhan di 1000 hari pertama kehidupan untuk menghalau berbagai macam gangguan tumbuh dan kembang anak, salah satunya stunting.
0 Komentar
Belum ada pesan