MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
TUTUP

Gelar Semarak Zulhijjah: Muslimah Wahdah Bantul dan Kota Yogyakarta Ajak Menyelami Kisah Ketakwaan Keluarga Nabi Ibrahim

Muslimahwahdah.or.id - Bantul, Dalam rangka menyambut datangnya bulan Zulhijjah yang penuh keutamaan, Muslimah Wahdah Islamiyah Kota Yogyakarta bersama Muslimah Wahdah Bantul menggelar acara Semarak Zulhijjah pada Ahad (25/05/2025) di Masjid Al Ghozali, Banguntapan, Bantul.

Acara ini menjadi momentum istimewa untuk meningkatkan keimanan, memperluas ilmu, dan mempererat ukhuwah antarsesama muslimah, khususnya menjelang hari-hari utama seperti Hari Arafah dan Iduladha.

Sebanyak 83 peserta dari berbagai kalangan hadir, mulai dari ibu-ibu, remaja putri, hingga anak-anak. Seluruh peserta tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Pembukaan berlangsung khidmat dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Ananda Sofiyah (11 tahun) dan Aisyah (8 tahun), siswi MI Al-Wahdah. Keduanya melantunkan hafalan beserta terjemahan Surah Al-Baqarah ayat 196–197. 

Suara mereka yang jernih memukau hadirin dan menjadi pengingat bahwa kecintaan terhadap Al-Qur’an dapat tumbuh sejak usia dini. Momen ini menghadirkan suasana haru sekaligus semangat di awal acara.

Selanjutnya, acara dibuka secara resmi oleh Ustazah Aliyah Hudzaifah selaku Ketua Muslimah Wahdah Kota Yogyakarta. “Acara ini merupakan agenda tahunan menjelang Zulhijjah, tidak hanya sebagai persiapan ilmu, tetapi juga sebagai sarana menyambung silaturahmi antarsesama muslimah,” ujarnya.

Kajian inti disampaikan oleh Ustazah Lowisa Maranata Ully Artha, A.Ma., sebagai pemateri pertama. Beliau menekankan pentingnya memanfaatkan 10 hari pertama bulan Zulhijjah sebagai waktu terbaik untuk memperbanyak amalan saleh, seperti berhaji, puasa Arafah, berkurban, bertakbir dan berdzikir, serta memperbanyak ibadah sunah lainnya (salat, tilawah, sedekah), termasuk bertaubat. Materi disampaikan dengan bahasa ringan namun sarat dalil dan hikmah, disambut antusias oleh para peserta.

Pemateri kedua, Ustazah Fenty Kusuma Tambunawati, S.P., C.LQ., mengajak peserta menyelami kisah ketakwaan keluarga Nabi Ibrahim. Ia memotivasi peserta bahwa ketakwaan dapat diraih melalui jalan menuntut ilmu. “Ilmu adalah satu-satunya jembatan menuju takwa. Segala perkara bermula dari ilmu,” ungkapnya. 

Ia juga menjelaskan bahwa takwa adalah proses yang membutuhkan pengorbanan. “Takwa identik dengan pengorbanan, termasuk dalam hal harta. Dalam ibadah kurban, Allah tidak membutuhkan darah sembelihan, yang Allah lihat adalah ketakwaan. Iman diyakini dalam hati, dilafalkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan amalan,” jelasnya.

Setelah penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan pembagian doorprize yang semakin menambah semarak kegiatan.
Melalui Semarak Zulhijjah ini, diharapkan tumbuh semangat untuk menyambut bulan penuh berkah dengan bekal ilmu dan amal, serta mempererat kebersamaan dalam menjalani hari-hari mulia di bulan Zulhijjah.

0 Komentar

Belum ada pesan

Tinggalkan Pesan