MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
TUTUP

Tasyakuran Dirosa 2025: 1.605 Muslimah Makassar Diwisuda dalam Syiar Al-Qur’an

Muslimahwahdah.or.id - Makassar, Sebanyak 1.605 Muslimah dari berbagai kecamatan di Kota Makassar mengikuti prosesi wisuda dalam rangka Tasyakuran Dirosa 2025 yang diselenggarakan oleh Unit Pembinaan dan Pengembangan Dasar Al-Qur’an (P2DQ), bekerja sama dengan Muslimah Wahdah Islamiyah Makassar. Kegiatan ini berlangsung secara serentak di tiga titik pada Ahad, (13/7/2025) mengusung tema “Rajut Hari dengan Al-Qur’an, Raih Keberkahan.”

Tiga lokasi pelaksanaan tersebut meliputi Kecamatan Manggala, Phinisi Ballroom Teater, dan Kampus Universitas Fajar. Acara ini merupakan puncak dari pembinaan tahunan yang dilaksanakan oleh Unit P2DQ Muslimah DPD Wahdah Islamiyah Makassar di 15 kecamatan, yang berfokus pada penguatan literasi Al-Qur’an bagi perempuan dewasa.

Dalam sambutan pembuka, Dr. Ir. Juhana Said, ST., MT., selaku perwakilan Ketua Muslimah Wahdah Makassar sekaligus Bendahara MWD Makassar, menyampaikan bahwa Tasyakuran Dirosa adalah bagian dari program strategis Unit P2DQ. Ia menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar wisuda, melainkan langkah nyata dalam membumikan Al-Qur’an di tengah masyarakat.

Menurutnya, ada empat tujuan utama dari pelaksanaan Tasyakuran Dirosa: Pertama, mewisuda ibu-ibu yang telah lulus ujian baca Al-Qur’an. Kedua, mensyiarkan dakwah Al-Qur’an di seluruh kecamatan, sebagai bagian dari upaya pemberantasan buta huruf Al-Qur’an, sejalan dengan program Pemerintah Kota Makassar.

Lebih lanjut, ketiga, menambah pengetahuan dan pemahaman tentang isi kandungan Al-Qur’an. Serta menguatkan komitmen untuk mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

“Wisuda bukanlah akhir, melainkan awal dari semangat baru untuk terus belajar dan mengamalkan Al-Qur’an. Karena sebaik-baik manusia adalah yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an,” ujar Juhana.

Sementara itu, Sukmawati, S.H., perwakilan dari Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkot Makassar, menyampaikan apresiasi terhadap program ini. Ia menilai bahwa Dirosa adalah bukti nyata bahwa tidak ada kata terlambat untuk kembali kepada Al-Qur’an, serta bahwa usia tidak membatasi seseorang untuk menuntut ilmu.

“Harapannya, program Dirosa bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak masyarakat. Mari membangun Makassar bukan hanya dari sisi infrastruktur, tapi juga dari sisi spiritual,” ujarnya.

Senada dengan hal itu, drg. Ita Isdiana Anwar, M.Kes, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3A-KB) Kota Makassar, menyebut bahwa Al-Qur’an adalah pelita yang tak pernah padam dalam menghadapi kompleksitas kehidupan.

“Dirosa bukan hanya ajang belajar membaca Al-Qur’an. Ia adalah gerakan membangun peradaban dari rumah, memperkuat peran ibu sebagai madrasah pertama, serta memberdayakan perempuan dalam bingkai iman dan ilmu. Ketika rumah-rumah dihiasi oleh cahaya Al-Qur’an, maka kota kita akan lebih sejuk, damai, dan bebas dari kekerasan,” pungkasnya.

Tasyakuran Dirosa 2025 menjadi bukti nyata bahwa pembinaan spiritual berbasis komunitas memiliki dampak luas, bukan hanya bagi individu, tapi juga bagi keluarga dan masyarakat. Dengan semangat kolektif dan sinergi bersama pemerintah, Muslimah Wahdah Makassar terus berkomitmen mewujudkan generasi Qur’ani dari rumah-rumah di seluruh penjuru Makassar.

0 Komentar

Belum ada pesan

Tinggalkan Pesan