MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
TUTUP

Profesiku Ibadahku, Muslimah Wahdah Wilayah Sulteng Gelar Temu Nakes dan Tim Sosial

Muslimahwahdah.or.id - MAKASSAR, Gelar kegiatan Temu Nakes dan Tim Sosial se-Sulawesi Tengah, bertajuk Profesiku, ibadahku. Kegiatan ini diselenggarakan oleh divisi kesehatan dan lingkungan hidup Muslimah DPW Wahdah Islamiyah Sulawesi Tengah, secara hybrid. Luring bagi peserta daerah Palu, Sigi dan Donggala, dan daring bagi peserta di luar pasigala pada senin, (16/9/2024)

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan kegiatan Bakti Nakes spesial untuk para murabbiyah, bertemakan murabbiyah sehat murabbiyah tangguh pada pekan sebelumnya, serentak di seluruh MWD di sulteng.

Pada bakti nakes ini, pemeriksaan kesehatan yang diberikan oleh nakes MWD palu dan sigi bertempat di Klinik Wahdah Medical Center berupa USG Abdomen, USG kandungan dan USG kehamilan, tekanan darah, Berat badan ideal, dan pemeriksaan Gula darah sewaktu, kolesterol, asam ura

Koordinator divisi kesehatan dan lingkungan hidup Muslimah DPW Wahdah Islamiyah Sulawesi Tengah Ustadzah dr. Dafriana Darwis, M. Kes., Sp. Rad. Berharap para peserta terkhusus para murabbiyah dan nakes dapat mengambil manfaat dalam kegiatan ini, baik saat bakti nakes maupun pada Temu nakes dan tim sosial.

Hadir sebagai narasumber, Ustadz Syaiful Yusuf, Lc., MA yang menyampaikan bahwa tema kita  profesiku adalah ibadahku, profesi kita sebagai ibadah kita, artinya kita berusaha menjadikan profesi kita sebagai hal yang bisa bernilai ibadah. Karena banyak sekali bentuk bentuk ibadah. Ada ibadah mahdah dan ada ibadah ghairu mahdah. 

Ibadah mahdah yang berupa ibadah-ibadah ritual, seperti sholat, puasa haji, umrah, baca qur’an, dan dzikir. Yang lain adalah ibadah non ritual, ghairu mahdah, banyak lini kehidupan yang bisa menjadi ibadah ghairu mahdah  Demikian pula profesi kesehatan.  "Maka profesiku ibadahku adalah upaya kita untuk menjadikan profesi kita sebagai para tenaga kesehatan ini, ketika menjalankan aktivitas kita bisa menjadi ibadah di sisi Allah subhana wa ta’ala.” jelasnya. 

Kedudukan ilmu kesehatan dalam pandangan Islam, yang paling inti adalah bahwasanya ilmu kesehatan itu memberikan manfaat bagi orang lain, baik itu manfaat sebelum sakit terlebih lagi manfaat setelah sakit. Manfaat sebelum sakit dengan bagaimana menjaga kesehatan, pola hidup yang sehat, pola makan yang sehat, pola istirahat yang sehat, dan seterusnya. itu adalah manfaat yang bisa di jelaskan oleh para ahli kesehatan. Terlebih lagi memberikan manfaat setelah sakit, para tenaga kesehatan yang paling tahu bagaimana cara mengobati orang- orang yang sakit.

“Intinya ilmu kesehatan ini adalah ilmu yang memberikan manfaat yang besar bagi orang lain, dari sini kita dapat melihat kedudukan ilmu kesehatan dari sisi manfaat tadi, karena ilmu kesehatan ini adalah ilmu yang sangat bermanfaat bagi orang lain, sementara islam merupakan agama yang sangat menganjurkan kita agar bisa memberi manfaat kepada orang lain, baik di dunia maupun di akhirat.” lanjutnya.

Pada kesempatan sama, dalam sesi berbagi kisah inspiratif dari para Nakes, salah satunya adalah ustadzah Asmawati AMD., Kep. Ia bersyukur  seorang perawat dan sebagai seorang ASN, karena disini bisa mengambil peran dan menjadikannya sebagai nilai ibadah. 

"Menjadi perantara, menyehatkan fisik orang lain, menyehatkan tubuh orang lain dan diberikan amanah sebagai seorang murabbiyah, muballighah, ini adalah memberikan nutrisi bagi ruh orang lain yang mana kedua-duanya dibutuhkan. Dakwah adalah pekerjaan utama saya,” ujar Ustadza yang juga Ketua MWD Parigi Moutong ini. 

 

0 Komentar

Belum ada pesan

Tinggalkan Pesan