Muslimahwahdah.or.id - MAKASSAR, Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian utama saat ini adalah stunting. Sebagai salah satu masalah kesehatan nasional, Stunting perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus dari berbagai pihak.
Pengetahuan akan stunting dari pencegahan dan tata laksananya sangat perlu diketahui oleh masyarakat sehingga diperlukan berbagai sarana untuk menambah wawasan mereka salah satunya dengan seminar kesehatan.
Baca Juga:
Berangkat dari hal tersebut, Muslimah Dewan Pimpinan Wilayah Wahdah Islamiyah Sulawesi Tengah menggelar Seminar Kesehatan dengan tema “merdeka dari stunting “ secara hybrid. Kegiatan luring diadakan di Aula fakultas kedokteran Universitas Alkhairat, Jl. Bantilan, Palu. Sementara kegiatan daring secara online via Zoom Meeting pada Ahad, (27/8/2023).
Wakil Wali Kota Palu, dr. Renny A. Lamadjido, M. Kes., Sp.PK mengapresiasi Seminar Kesehatan yang terlaksana ini.
“Saya sangat mengapresiasi kehadiran ibu-ibu yang ada hari ini yang diadakan oleh muslimah Wahdah ini mewadahi tentang bagaimana kita merdeka dari stunting, ini merupakan program nasional yang harus kita kerjakan secara bersama-sama di mana yang hadir hari ini adalah pihak yang sebagian besar merupakan ibu, dan adik-adik calon ibu,”ungkapnya.
Lebih lanjut, Renny A. Lamadjido mengajak Muslimah Wahdah dan para peserta untuk turut mengambil peran dan berkontribusi dalam menangani stunting ini.
“Jadi melalui adik-adik Muslimah Wahdah dan para peserta hari ini turut memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu dengan ini kami berharap kota Palu bisa turun tingkat stunting-nya, maka bantu saya, bantu pemerintah untuk meluruskan pemahaman dan memperlancar program-program yang ada terhadap stunting ini di lapangan,” tuturnya.
Kegiatan yang dihadiri 290 peserta ini menyuguhkan materi pertama berjudul strategi percepatan penurunan stunting oleh dr. Try Nur Ekawati Lukman, SKM., M.Si, materi kedua Hubungan depresi dan stunting dr. A. Soraya Tenri Uleng, M.Kes., Sp.KJ dan materi ketiga, penemuan dan tata laksana stunting pada anak oleh dr. Ummy Qalsum, M.Sc., Sp. A.
Try Nur Ekawati Lukman memaparkan bawa penanganan stunting dilakukan melalui Intervensi spesifik dan Intervensi sensitif pada sasaran 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak sampai berusia 6 tahun.
“Sebenarnya masalah ini sudah lama hanya saja belum menjadi prioritas nanti di tahun 2021 kemudian masalah ini menjadi masalah nasional. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang sudah kronis dan berulang artinya sudah lama terjadi baru dia termasuk kategori stunting. Jadi ada istilah yang dikenal sebagai 1000 hari pertama kehidupan dimana ada sekitar 270 hari sejak dalam kandungan dan 730 hari awal kehidupan dari sejak lahir sampai usia 2 tahun yang menjadi kesempatan emas bagi generasi kita untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal”tuturnya.
Pada materi selanjutnya Ummy Qalsum, menjelaskan pentingnya partisipasi dan kepatuhan masyarakat dalam menangani masalah ini.
Pemerintah kita saat ini sangat konsen terhadap stunting karena ingin menciptakan generasi-generasi yang lebih baik. Masalah yang dihadapi oleh generasi kita berikutnya amat sangat banyak: LGBT, mudahnya akses ke internet semua anak-anak bisa akses, dan itu merupakan masalah yang akan dihadapi oleh anak-anak kita ke depan sehingga untuk menghadapi hal ini kita membutuhkan generasi yang memiliki IQ yang baik.
Butuh generasi yang cerdas dengannya kita kita harapkan mereka dapat menghadapi masalah mereka ke depan karena kita tidak bisa mendampingi anak-anak kita seterusnya. Jika mereka tidak bisa mengontrol diri mereka maka bagaimana mereka menghadapi masalah-masalah mereka. Olehnya kita harus mendampingi masyarakat kita sejak dini.
Kegiatan diakhiri dengan sosialisasi pengenalan klinik Wahdah Medical Centre (WMC) dan pembagian doorprize untuk 12 pendatang pertama berupa voucher USG secara gratis dengan nilai Rp. 400.000.
“Alhamdulillah sangat senang ikut kegiatan seminar kesehatan ini. Banyak hal positif yang didapatkan terkait hubungan stunting dan tumbuh kembang pada anak. Kegiatan ini mengedukasi kami para ibu untuk lebih memperhatikan faktor-aktor yang menjadi penyebab stunting pada anak dan bagaimana mengatasinya. Syukron jazakunallahu khairan para pemateri dan muslimah wahdah Sulawesi Tengah telah mengadakan kegiatan yang sangat bermanfaat ini,” ungkap Epa Nurmala, salah satu peserta kegiatan.
Para muslimah diharapkan menjadi ujung tombak dalam upaya pemerintah Indonesia menekan angka stunting. Semoga kegiatan ini bisa menjadi salah satu ikhtiar dalam menanggulangi stunting di Indonesia.
0 Komentar
Belum ada pesan