Muslimahwahdah.or.id - MAKASSAR, Bukan Israel namanya, jika tidak melanggar semua pelarangan internasional. Bahkan, berlanjutnya pembantaian mereka di Gaza berarti memberikan perlindungan internasional terhadap penjajahan. Ya, tentara IDF (angkatan bersenjata Israel) merangsek lewat serangan darat. Di antaranya mengebom area kompleks rumah sakit. Padahal di situ banyak pasien tengah dirawat oleh tim medis juga tempat para pengungsi mencari perlindungan aman dari serangan membabi buta musuh.
Mencekam. Sebab sekitar rumah sakit dijatuhi bom fosfor yaitu senjata pembakar dengan bahan kimia sangat kuat yang bila mengenai daging bisa melepuh tembus ke tulang. Apa kemudian terlintas di benak kita? Israel menjadikan rumah sakit sebagai pangkalan militer mereka yang terus mengincar pasukan Islam. Namun, fakta memperlihatkan mereka mengebom rakyat sipil yang ada belum lagi kerusakan parah mulai rumah, masjid, gereja, sekolah, universitas, dan masih banyak bangunan lainnya.
Pengungsi yang selamat dari ledakan bom pun, ketika ingin keluar dan masuk area rumah sakit maka langsung ditembaki oleh tentara IDF. Sepertiga yang berada dalam area kompleks rumah sakit Asy-Syifa adalah anak-anak. Lebih tepatnya, sejak berlangsungnya genosida ini, seorang anak meninggal tiap 10 detik di Gaza! Kantor Penerangan Palestina mengumumkan terdapat 32 ribu ton peledak dijatuhkan Israel sejak awal perang. Ya, dalam 3000 kali ledakan, negara mana, pasukan mana yang pernah bertahan dan tidak kalah dari 32 ribu ton bom?!
Taktik Pasukan Islam
Strategi Israel memasuki Gaza lewat peledakan bom gila-gilaan dengan pesawat tempur, mau tidak mau pasukan Islam tidak mendekat. Pertempuran pun sempat melambat sebab pasukan Islam harus mengatur pergerakan mereka agar tidak terlacak oleh drone Israel sehingga membiarkan tank-tank itu masuk mengelilingi rumah sakit sambil menyiapkan jebakan untuk eksekusi tank itu selanjutnya.
Setelah tank-tank Israel mengelilingi rumah sakit, pasukan Islam dengan jumlah besar mendadak menyergap dan menghancurkan satu-satu tank tersebut. Dengan ini, awalnya tentara Israel dibuat percaya bahwa mereka memukul mundur pasukan Islam. Saat telah jauh ke belakang, pasukan Islam muncul menjebak mereka. Plot twist!
Israel menyergap rumah sakit dengan pengumuman bahwa di sana markas pasukan Islam. Justru pasukan Islam ingin menunjukkan pada dunia akan ribuan kali kebohongan Israel. Dunia melihat sama sekali tidak ada pasukan Islam bersarang di sana dan setelah keadaan bisa dikendalikan barulah tank-tank itu disapu bersih dengan leluasa.
Jika satu tank anggap memuat empat orang maka 150 tank diledakkan dengan minimal 600 tentara sudah tewas. Belum lagi, 200 kendaraan tempur seperti panser, buldoser atau Namr yang muat 10-12 orang. Dengan kata lain, ribuan tentara Israel sudah jadi bangkai di Jalur Gaza. Sebagai gambaran sederhana, pasukan Islam; nol tank, nol pesawat tempur, dan nol iron dome. Sedangkan Israel; 2200 tank, 600 pesawat tempur, irone dome + Arrow-3.
Israel belum mencapai tujuan militer apapun di Gaza. Betapa pun adanya peningkatan militer Israel, perlawanan dari pejuang tak pernah padam. Israel hanya berprestasi dalam pembantaian yang dipertontonkan di mata dunia. Namun, Israel masih belum mampu menampilkan gambaran kemenangan apapun di Gaza. Bahkan, tiap rilis pasukan Islam selalu menegaskan puluhan korban jiwa Israel dalam sekali babat di satu poros pertempuran.
Sekaligus juga menunjukkan bahwa pasukan Islam tidak menyerang sipil sama sekali dengan selalu memberi bukti yang dihancurkan adalah tank, radar, markas atau drone musuh. Mereka menjalani pertempuran dengan anggun dan tenang. Bahkan, mampu mengguncang simpati dunia dan seluruh dunia saat ini mengecam Israel dengan tindakan atau mengecam di lisan saja.
Terus Berisik
Kabarnya, buzzer Zionis meluncurkan Project Hasbara dengan 50 konten tiap hari. Maka upaya empat jihad kita mulai doa, donasi, postingan dan boikot harus terus digemakan. Sebab Israel pun tidak hanya melakukan pertempuran di Gaza tetapi juga menggiring perang opini di jagad maya.
Barangkali kita sudah mulai lelah. Namun ingat, zionis tidak pernah menyerah membunuh rakyat Palestina. Mengikuti jejak para pendahulunya yang membunuh nabi dan rasul di bumi suci Syam. Ingat, pasukan Islam terus berupaya gencatan senjata dengan membuka koridor kemanusiaan di Gaza secara aman melalui masuknya pengiriman bantuan secara permanen berupa makanan, minuman, obat-obatan dan jenis donasi lain. Meski belum menuai hasil. Namun, senjata terbaik kita, doa harus terus mengangkasa!
Tidak kalah heroik, 11 November 2023 lalu, aksi puluhan aktivis pro Palestina dari Australia memblokade pengiriman senjata untuk Israel dengan turun ke laut menggunakan jetski upaya menghentikan pengiriman cargo persenjataan militer. Bendera Palestina pun dikibarkan. Kita tahu, kini bendera tersebut berkibar di sejumlah negara-negara lainnya. Berbagai aksi yang mendatangkan ratusan ribu hingga jutaan massa sebagai aksi soliditas. Termasuk aksi bela Palestina dari Indonesia beberapa waktu lalu.
Maka teruslah berisik. Di antaranya jadikan postinganmu sebagai peluru dalam berkontribusi memperjuangan kemerdekaan Baitul Maqdis. Kesabaran menunggu janji Allah lebih baik daripada terburu-buru buruk sangka kepada Allah. Yakinlah, Islam pasti akan menang! Lamanya pertempuran ini hanya cara Allah menunjukkan betapa brutalnya musuh kita. Juga kian meyakinkan kita, perjuangan ini ada di jalan yang benar. (Ri)
16 November 2023
Hari ke-40 agresi militer
0 Komentar
Belum ada pesan