Muslimahwahdah.or.id - MAKASSAR, Antara kewajiban ataukah sebuah kepentingan bagi seluruh Muslimah untuk kembali hadir di Aula Gedung serbaguna Maros dalam acara tahunan Semarak Dzulhijjah yang di adakan serentak di seluruh Indonesia. Meskipun acara ini diadakan setiap tahun tetapi peserta masih antusias untuk mengukuti. Entah apakah karena sebuah kepentingan ataukah kewajiban? Sabtu, (8/06/2024).
Kali ini tercatat ada sekitar 360 peserta yang mewakili dari 14 kecamatan yang ada. Menariknya dari semua kacamatan yang ada, hanya dua utusan dari instansi yang sempat hadir. Terlepas dari banyaknya kesibukan dan kondisi tertentu yang menjadi alasan.
Kegiatan yang seharusnya dibuka oleh Hj. Suhartina Bohari S.E selaku ibu Bupati Maros itu bisa menjadi salah satu sarana belajar Islam untuk masyarakat maros. Hal ini juga yang menjadi motivasi bagi Hadriani isdargit sebagai ketua PKK Kecamatan bantimurung untuk hadir pada acara hari ini.
“Karena kewajiban saya sebagai ketua PKK kecamatan bantimurung, saya merasa perlu untuk hadir memenuhi undangan. Tetapi, disisi lain saya memang merasa senang belajar keislaman seperti ini karena bisa menambah wawasan saya yang masih banyak kekurangan,” jelas wanita paruh baya itu dengan antusias.
Kegiatan yang mengusung tema “ Keajaiban Dzulhijjah” ini berhasil disampaikan dengan apik dengan gaya ciri khas ibu-ibu taklim yang interaktif oleh Ustadzah Hj. Liza Harist sebagai pemateri.
“Siapa yang tahu nama-nama bulan hijriah?” tanya pemateri kepada peserta “yang berhasil menjawab akan diberikan doorprize oleh panitia,” tambahnya. Hal ini membuat peserta bersemangat untuk menjawab. Dijelaskan pula alasan “kenapa perlu untuk mengetahui nama-nama dari bulan hijriah? Agar kita dapat memberikan hak dari bulan-bulan tersebut. Terlebih di bulan-bulan haram salah satunya adalah bulan ini yaitu bulan Dzulhijjah”.
Kejeliaan pemateri melihat suasana patut diapresiasi, melihat peserta terlihat suntuk dikarenakan waktu mendekati waktu makan siang pemateri kembali mengajak peserta untuk sama-sama melafadzkan talbiyah seketika suasana menjadi riuh. Gemuruh lafadz “Labbaika-llahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk. Laa syarika lak” yang dilantukan oleh semua peserta yang ada di ruangan membuat suasana seolah-olah sedang berada di Mekkah melakukan Haji atau Umrah.
Acara berlangsung dengan lancar, peserta menyimak dengan baik hingga akhir. Kemudian di tutup dengan sebuah penampilan pembacaan puisi yang menyentuh. “Alhamdulillah senang dan membanggakan sebagai orang Maros dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini karena itu setiap ada acara seperti saya tidak pernah ketinggalan. Kalau boleh ditingkatkan lagi.” ungkap Hadriani ketika ditanya kesan dan pesannya terkait acara hari ini.
0 Komentar
Belum ada pesan