MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
TUTUP

Rindu Ramadan, Remaja Muslimah di Mamuju Ikuti Kafilah Ramadhan

Muslimahwahdah.or.id - Mamuju, Ramadan selalu berhasil menyisipkan kerinduan di hati orang-orang beriman. Rasa yang tidak pernah padam, menginspirasi Unit Pembinaan dan Pengembangan Anak dan Remaja (Unit P2AR) Muslimah Wahdah Mamuju mengusung tema "We Miss You, Ramadan" pada kegiatan Kajian Favorit Remaja Muslimah (Kafilah Ramadhan) di Komplek SIT Wildan, Ahad (25/02/2024).

Ustadzah Tsurayya Islamiati, S.Pd, Ketua Unit P2AR menjelaskan unit ini fokus untuk membina dan mengembangkan karakter serta potensi anak dan remaja. "Karena anak dan remaja kelak akan menjadi pelaku pembangunan sehingga harus disiapkan menjadi SDM yang berkualitas. Pemegang tongkat estafet yang akan melanjutkan perjuangan. Terima kasih untuk adik-adik yang berkenan hadir, aset berharga bangsa dan agama," ujar Kak Tsurayya sapaan akrabnya. 

Kafilah Ramadan dilaksanakan secara bersamaan di dua tempat dan diklasifikasikan berdasarkan usia. Yaitu lokasi SMP IT Wildan dihadiri 75 orang dan lokasi SDIT Wildan dihadiri 145 orang. Persembahan nasyid dan pembacaan puisi menambah nuansa syahdu ruangan tempat peserta menuntut ilmu.

Dengan menghadirkan pemateri Ustadzah Umi Fatahiyah, S.Hum di SDIT Wildan dan Ustadzah Nurmi, S.Pd.AUD di SMPIT Wildan, adik-adik peserta diberikan materi terkait kehadiran bulan Ramadhan yang harus dipersiapkan dan dimanfaatkan dengan baik. 

"Satu bulan itu singkat, adik-adik. 29/30 hari itu tidak lama. Maka sangat penting untuk membuat agenda Ramadan yang proyek besar tahunan kita. Bayangkan, bila kita beribadah di 1 malam yang disebut 'Lailatul Qadr', maka kita tercatat telah beribadah selama 1000 bulan walau usia kita secara angka tidak mencapainya," ujar Ustadzah Umi Fatahiyah, S.Hum.

Sementara itu di lokasi berbeda, Ustadzah Nurmi, S.Pd.AUD. mengatakan bahwa dengan puasa Ramadhan akan membuahkan sebuah pahala dan harus diketahui hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan. 

"Menukil hadits Nabi, ternyata tidak semua puasa Ramadan ummat Islam berbuah pahala. Maka kita harus tahu hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh kita lakukan. Misalnya berbohong, tidak masuk pada pembatal puasa, tapi dusta menjadikan puasa kita sia-sia bahkan berbuah dosa. Na'udzubillah," ujarnya. 

Para peserta terlihat antusias karena panitia menyelipkan paket menarik yang bisa menjaga fokus dan menambah semangat. Semua peserta juga telah menuliskan untaian harapan di bulan Ramadan pada secarik kertas lalu ditempelkan di sebuah papan. Semoga memberi kesan yang dalam dan bisa terwujudkan di masa depan.

Koresponden Muslimah Wahdah Mamuju

0 Komentar

Belum ada pesan

Tinggalkan Pesan