MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
TUTUP

Refleksi Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail: Siap Berkorban Untuk Dapatkan Surga dalam Tablig Akbar Zulhijah

Muslimahwahdah.or.id - MAKASSAR, Wahdah Islamiyah bersama Muslimah Wahdah kembali mengadakan Tablig Akbar Zulhijah 1444 H, Ahad (25/6/2023).

Kegiatan ini dilaksanakan secara daring di Kampus STIBA Makassar dan luring via Zoom.

Tablig Akbar Zulhijah ini juga membuka 84 titik nonton bareng seluruh Indonesia.

Menghadirkan Ustadz Dr KH Muhammad Zaitun Rasmin Lc MA Hafidzahullah sebagai pemateri, kegiatan ini mengusung tema "Berkorban untuk surga, keluarga di dunia dan akhirat".

Ustadz Zaitun Rasmin menjelaskan bahwa banyak 10 hari pertama Zulhijah memiliki banyak keutamaan.

Salah satu keutamaanya yakni dengan berqurban.

"Ibadah qurban adalah ibadah paling utama di hari tasyrik, khususnya 10 zulhijjah," ujarnya.

Kilas Balik Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

Kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ada wujud pengorbanan mendalam.

Bagaimana bisa siap berkorban untuk mendapatkan surga?

Perintah Allah untuk menguji ketaatan Nabi Ibrahim dan keluarganya, termasuk Nabi Ismail anaknya dan istrinya Sitti Hajar.

Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail.

Putra yang sangat dirindukan, namun karena perintah Allah harus siap berkorban akan hal itu.

"Bagaimana Ismail, jiwanya diminta untuk dikorbankan, semua sudah siap berkorban di jalan Allah," jelas Ustadz Zaitun.

Hingga akhirnya, Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba di detik-detik terakhir saat ingin Nabi Ibrahim menyembelih putranya.

Refleksi Siap Berkorban untuk Surga

Kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail ini kita bisa mengambil refleksi pelajaran.

Bahwa apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim itu menjadi jalan untuk mendapatkan tempat tertinggi di sisi Allah.

"Untuk mendapatkan tempat tertinggi di sisi Allah, mendapatkan surga di akhirat dan juga mendapatkan surga di dunia," ujar Ustadz Zaitun.

Ustadz Zaitun menambahkan bawa surga adalah harapan dan tujuan orang beriman.

Untuk mendapatkan surga memang dibutuhkan sebuah pengorbanan yang tidak main-main.

Banyak ayat dalam Al-Quran yang menceritakan bahwa surga adalah tempat kenikmatan dan kebahagiaan yang abadi.

Ustadz menambahkan bahwa surga bagi orang yang beriman sesuai dengan hadits Ibnu Qayyim ada tiga yakni surga dunia, surga alam barzah, dan surga akhirat.

Ini semua diperoleh dari bagaimana ketaatan kita kepada Allah, baik dalam shalat kita, sedekah kita, hingga waktu yang disediakan untuk mengejar surga ini.

"Agar setiap orang bisa mendapatkan kesempatan, berkorban dengan diri kita dengan tenaga, waktu, termasuk dengan jiwa kita," ujarnya.

"Mari bangun surga dunia dan surga akhirat kita, jangan berpikir kita bisa masuk surga di akhirat, kalau kita tidak memperjuangkanya," tutupnya di akhir ceramahnya.[]

0 Komentar

Belum ada pesan

Tinggalkan Pesan