Muslimahwahdah.or.id - MAKASSAR, Muslimah Wahdah Islamiyah (MWI) turut menjadi bagian dari Workshop dan Sarasehan yang digelar oleh Komisi X DPR RI bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMIWI). Kegiatan berlangsung di Lumire Hotel & Convention Center, Jl. Senen Raya No. 135 Jakarta, sejak pagi hingga sore, dengan jumlah peserta mencapai 130 orang dari target awal 100 peserta, Kamis (2/10/2025) kemarin.
Acara yang mengangkat tema Kolaborasi Ormas Perempuan dalam Membangun Ekosistem Ekonomi, Dakwah & Sosial Politik yang Berkelanjutan: Perempuan Berdaya, Bangsa Berdaulat Menuju Indonesia Emas 2045 ini menghadirkan delapan narasumber dari berbagai ormas perempuan di Indonesia, di antaranya Aisyiyah, Salimah, Al Irsyad, Muslimah Hidayatullah, Al Wasliyah, Al Hidayah, Wanita Islam.
Kehadiran Ustadzah Harisa Tipa Abidin, S.Pd.I., M.Pd. sebagai perwakilan peserta dari Muslimah Wahdah mendapat perhatian khusus dari Ketua Komisi X DPR RI, Haetifa. Ia menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kesungguhan Ummu Khalid sapaan akrabnya yang hadir jauh-jauh untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Dalam jalannya acara, sejumlah tokoh perempuan menegaskan pentingnya kiprah muslimah di ruang literasi dan sosial. Suparni Bahlil menyampaikan bahwa muslimah perlu menulis untuk mengikat jejak perjalanan hidup dan aktivitas dakwah agar dapat menjadi pelajaran bagi generasi berikutnya.
Sambutan Ketua Panitia Sarasehan, Vanny Yandrina, S.Si., Apt., menguatkan bahwa BMIWI merupakan federasi yang menaungi 37 ormas perempuan, termasuk Wahdah Islamiyah.
Dari sisi materi, Dr. Rahimi Zamzam, S.H., S.Psi., M.Pd., Ketua PP Aisyiyah, menyampaikan bahwa ormas Islam perempuan memiliki peran besar sebagai gerakan peradaban umat. Hal itu dapat dimulai dari ruang lingkup terkecil, yakni pendidikan dalam keluarga sejak dini. Sebagai contoh, Aisyiyah menginisiasi program Gerakan Aisyiyah Cinta Anak (GACA).
Kegiatan berlanjut melalui workshop, penulisan ilmiah populer. Narasumber Muhammad Fadli menekankan bahwa menulis bisa menjadi pintu peluang ekonomi, baik untuk individu maupun organisasi. Selain itu, aktivitas literasi dapat menjadi sarana dakwah sekaligus meningkatkan pengetahuan masyarakat.
Kehadiran Ustadzah Harisa Tipa Abidin menegaskan komitmen Muslimah Wahdah untuk terus terlibat aktif dalam forum strategis yang mendorong kolaborasi antar ormas perempuan, guna memperkuat peran muslimah dalam ekonomi, dakwah, pendidikan, dan sosial menuju Indonesia emas 2045.
0 Komentar
Belum ada pesan