MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
TUTUP

Muslimah Wahdah Takalar Terbar Ifthar di Kepulauan Tanakeke Diwarnai Ketegangan di Tengah Laut

Muslimahwahdah.or.id - Takalar, Takalar - Tebar Iftar Tahap 2 Muslimah Wahdah Takalar di Kepulauan Tanakeke sempat diwarnai ketegangan karena terombang-ambing di lautan disebabkan baling-baling perahu jolloro (perahu tradisional Sulawesi-Selatan) patah, Ahad  (09/4/23) lalu. 

Kepulauan Tanakeke merupakan kecamatan terjauh dari kota di Kabupaten Takalar. Untuk sampai ke sana harus menempuh perjalanan dalam hitungan jam dengan menggunakan kendaraan yang biasa disebut jolloro karena menyeberangi lautan.Kecamatan Kepulauan Tanakeke sendiri masih terhitung kecamatan baru di Kabupaten Takalar.

Tahun ini Muslimah Wahdah Islamiyah Takalar kembali menjadikan salah satu pulau di Kecamatan Kepulauan Tanakeke sebagai salah satu tempat sasaran tebar iftar, tepatnya di Pulau Bangkotinggia.

Tim Panitia Amalia Ramadan (PAR) MWD Takalar berangkat dari salah satu rumah pengurus yang berlokasi di Takalar Lama.   Setelah perjalanan kurang lebih satu jam Tim tiba di pulau Bangkotinggia untuk membagikan paket Iftar yang di bawa dari kota.

Event Terkait #tebariftharnusantara

Setelah 200 paket iftar dibagikan ke masyarakat yang ada di sana, sekitar jam 16.00 tim PAR berangkat untuk kembali ke kota dalam kondisi turun hujan disertai angin.

Dalam perjalanan hujan turun semakin deras dan ombak besar sehingga kapal berhenti menunggu hujan sedikit reda, lalu melanjutkan perjalanan kembali. Suasana tegang terjadi saat kapal berhenti karena baling-balingnya patah sehingga kapal terombang-ambing di tengah ombak besar.

Ketua Tim PAR, Rosmiati, SH mengungkapkan bahwa suasana menegangkan saat kapal dua kali berhenti di tengah lautan karena baling-balingnya patah. "Menegangkan waktu pas patah baling-baling kapal jd berhenti sejenak dulu sambil tunggu hujan reda," ungkapnya.

Hj. Hasrawati salah satu anggota Tim PAR yang turut dalam perjalanan itu mengatakan bahwa ombak memang besar disertai hujan deras. " Ombak besar dan ditengah perjalanan hujan," tuturnya.

Ibu empat anak itu juga menambahkan bahwa baru bisa tertawa saat sampai di kota setelah beberapa waktu merasakan ketegangan. "Baru bisa tertawa ,setelah sempat tegang beberapa waktu", ungkapnya.

Semua Tim bersyukur karena bisa sampai ke rumah dengan selamat berkumpul bersama keluarga.

0 Komentar

Belum ada pesan

Tinggalkan Pesan