MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
TUTUP

Mengharukan, Kisah Ibu Paruh Baya yang Hidup Sebatang Kara di Wajo

Muslimahwahdah.or.id - Wajo, Muslimahwahdah.or.id - Wanita paruh baya itu bernama Darna. Ia berusia 44 tahun dan hidup seorang diri di rumah yang dindingnya hampir roboh dengan puluhan penopang dari bambu. Ia tinggal di Bulupabbulu, Sengkang. Rumah yang Ia tempati dibangun  di atas tanah pemerintah.

Darna hanya mengenyam pendidikan di bangku sekolah dasar. Ia bahkan putus sekolah dan tidak menyelesaikan pendidikannya. Ia hidup sebatang kara setelah berpisah dengan suami dan ditinggal selamanya oleh ibu dan anaknya.

Hari ini ia menjadi salah satu duafa yang menerima paket Tebar Iftar yang dilaksanakan oleh Muslimah Wahdah Ranting Bulu Pabbulu. Kegiatan Tebar Ifthar ini serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia pada Jumat, (31 Maret 2023) yang bertepatan dengan 9 Ramadhan 1444 Hijriyah.

Darna mengungkapkan rasa syukurnya menjadi salah satu penerima Tebar Iftar. “Alhamdulillah, bersyukur sekali ada bantuan buka puasa dari Muslimah Wahdah. Kita di sini orang miskin semua, ada yang ditelantarkan sama bapaknya, ada yang dirawat sama neneknya sejak bayi, ada juga anak yatim piatu kasihan,” ungkapnya. 

Event Terkait #tebariftharnusantara

Lebih lanjut, ia berkisah tentang dirinya.  “Saya itu Nak kerja di rumahnya Andi Husnul, biasa ku bantu cucikan bajunya orangtuanya. Daripada di rumah nda ada dikerja, nda bisa ki makan kasihan. Semoga ada juga bantuan dari pihak lain dan pemerintah. Setidaknya untuk perbaiki dinding rumah yang hampir roboh itu, Nak,” tambah Darna yang mengharap bantuan dari pemerintah.

Tidak hanya Darna yang merasa gembira dengan kegiatan ini, nenek berusia senja di ujung jalan itu juga, “biar mi satu saja nasi Nak, yang penting mabbarakka,” ucap sang nenek.

Sementara itu, Andi Husnul Khatimah, S.T. selalu ketua Muslimah Wahdah Ranting Bulu Pabbulu mengatakan kegiatan ini adalah bentuk kepedulian Muslimah Wahdah terhadap sesama muslim. “Dengan adanya ifthar, kami harap masyarakat yang perekonomiannya jauh dari kata layak tetap bisa merasakan kebahagiaan menjalankan ibadah puasa terkhusus pada saat mereka berbuka,” pungkas ibu tiga orang anak sekaligus guru Dirosa itu. 

Di titik kelurahan lain, Nahariyanti bercerita tentang kisah pilu pembagian iftar.  “Ada juga keluarga yang sangat butuh uluran tangan kita, rumah seadanya, anak masih kecil-kecil, rumahnya hanya satu petak, ruang tidur juga berfungsi sebagai ruang makan dan numpang di tanah orang,” katanya dengan penuh rasa iba.

Ketua Unit Sosial dan Kesehatan Muslimah DPD Wahdah Islamiyah Wajo, Sukmih Thamrin, S.Sos.,M.A.P.  mengatakan Tebar Iftar Akbar tahun ini agak berbeda dengantahun-tahun sebelumnya. “Tahun ini, selain masyarakat umum yang sangat membutuhkan (dhuafa), panitia membagikan ifthar melalui rumah ke rumah (door to door). Kami juga menambah sasaran kami yakni ibu-ibu Majelis Taklim dan jamaah masjid. Alhamdulillah sebanyak 1.311 paket tersebar di 7 kecamatan,” ucap pegawai Badan Kepegawaian dan  Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Wajo itu.

Terakhir, ia menuturkan kesyukurannya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Alhamdulillah semuanya terealisasi dengan seizin Allah, bantuan dari para akhwat Muslimah Wahdah, donatur dan tentunya kerja keras semua panitia. Kami harap, semoga hal kecil yang kami lakukan ini memberikan arti bagi yang menerimanya,” tutupnya dengan penuh harap.

0 Komentar

Belum ada pesan

Tinggalkan Pesan