Muslimahwahdah.or.id - MAKASSAR, Cinta seakan tak pernah habis bahasannya. Banyak yang terjatuh dalam jebakan setan karena iming-iming Cinta. Katanya karena cinta, pacaran menjadi indah, perceraian menjadi pilihan. Meskipun sebagian besar dari mereka memulainya dengan “Cinta karena Allah” katanya. Apa sungguh benar karena Allah?
Sabtu, 04/10/2025 berlangsung kegiatan Gema Majelis Taklim atau GMT dengan tema “Meniti Jalan Hidayah, Raih Keberkahan Hidup”, yang digelar oleh Muslimah Wahdah Daerah Maros.
Kenapa perlu mempelajarinya? Karena untuk bisa mencintai karena Allah dibutuhkan ilmu atau hidayah. Tema ini di usung dengan harapan muslimah khususnya bisa memahami hakikat kehidupan ini. Landasan cinta mencintai bukan hanya sekedar menjalani hidup dan ikut-ikutan dengan tren yang ada.
Materi dibuka dengan pertanyaan oleh pemateri “Siapa disini ibu-ibu yang pernah ke mall?” serentak seluruh peserta menjawab “Saya”. “Jika ingin pergi ke mall lewat mana? dan kenapa mau kesana?” lanjutnya. Berbagai jawaban diteriakkan oleh peserta. “Sama seperti kehidupan ini. Kita juga perlu untuk tahu tujuan hidup ini apa dan bagaimana melaluinya”. Jadi, kehidupan ini, tidak lain hanyalah perhiasan dan ujian.
Kunci hidup berkah dalam hidayah dengan bangun di sepertiga malam. Tidak perlu membayar juga tidak mengantri. Hanya perlu bangun dan meminta kepada Allah. Allah malu tidak mengabulkan doa hamba yang bangun sepertiga malam meminta kepada-Nya. Ibaratnya sudah ada garansi bahkan tanpa harus bayar DP. Tetapi, masih banyak juga yang mengabaikannya. Lantas mengharapkan hidayah dan hidup yang berkah.
Banyak pasangan yang mencintai karena Allah katanya namun berakhir di persidangan cerai setelah bersama kurang dari setahun. Apa karena sudah tidak cinta lagi atau karena tidak sejalan sepemikiran? Boleh jadi karena kurangnya keberkahan dalam rumah tangga yang memicu pertengkaran dan akhirnya memilih berpisah. Karenanya sangat penting untuk terus memupuk hidayah itu. Sebab ia adalah nikmat yang besar dan jalan ketenangan.
“Jika cinta karena Allah. Maka akan menerima pasangan sehidup semati. Terus berusaha memberikan sisi terbaik kepada pasangan kita sendiri” jelas pemateri. Peserta menyimak dengan baik pemaparan pemateri dengan antusias.
Terakhir, pertanyaan datang dari salah satu peserta majelis taklim yang hadir, menanyakan bagaimana cara mendapatkan hidayah itu? Apakah ditunggu atau dicari?. Jadi, hidayah itu ada dua Hidayah al-Irsyad wa at-Taubih (Petunjuk melalui ilmu dan penjelasan) ini adalah petunjuk dalam bentuk penjelasan, dakwah, atau ajaran. Sedangkan yang kedua adalah Hidayah at-Taufiq (Petunjuk yang menembus hati dan memberi kemampuan untuk menerima kebenaran) dan hanya Allah yang bisa memberikan hidayah ini.
0 Komentar
Belum ada pesan