Muslimahwahdah.or.id - Majene, Suasana haru dan syukur mewarnai Wisma Yumari Majene pada Ahad pagi, saat Muslimah Wahdah Majene menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Menggapai Hidup Penuh Berkah dengan Cahaya Al-Qur’an.”
Kegiatan ini menjadi bentuk penghargaan atas perjuangan dan semangat para peserta yang telah menyelesaikan program pembelajaran Dirosa (20 kali pertemuan) serta para penghafal Al-Qur’an yang diwisuda. Mereka datang dengan wajah-wajah bersinar, penuh semangat, dan hati yang terpaut erat pada kalam Ilahi.
Kegiatan ini Diselenggarakan oleh Unit Pembinaan Dirosa dan Tahfidzul Qur’an Muslimah Wahdah Majene, menjadi salah satu upaya konkret untuk mencetak muslimah yang tangguh, cerdas, dan berjiwa Qur’ani.
Ustadzah Nasriah, S.Pd., Ketua Muslimah Wahdah Majene, menekankan pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bagi muslimah tanpa mengenal usia, dalam sambutannya.
Acara dibuka secara resmi oleh Dr. Hj. Andi Rita Mariani, M.Pd., Wakil Bupati Kabupaten Majene, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam terhadap kontribusi Muslimah Wahdah dalam membina umat, khususnya kaum perempuan.
“Kami sangat mendukung program seperti ini. Memberdayakan perempuan dengan ilmu Al-Qur’an berarti membangun pondasi keluarga dan masyarakat yang kuat,” ungkapnya.
Acara ini turut juga dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan perwakilan instansi di Majene yang memberikan dukungan moril terhadap upaya dakwah dan pendidikan Al-Qur’an di kalangan ibu-ibu dan remaja putri.
Kegiatan berlangsung dengan tertib dan mengalir menyentuh hati, dimulai dengan pemutaran video inspirasi perjalanan para peserta Dirosa dan penghafal Al-Qur’an. Video selayang pandang yang menampilkan kiprah Muslimah Wahdah Majene dari masa ke masa.
Ustadzah Nini Triana, S.HI., dalam materinya yang memperkuat ruhiyah peserta untuk terus istiqamah bersama Al-Qur’an.
"Menggapai hidup penuh berkah hanya bisa dengan cahaya Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an adalah cahaya kehidupan, petunjuk dan pedoman hidup, penyembuh dan rahmat, serta sumber kebahagiaan dunia dan akhirat. Ia juga menjadi inspirasi ilmu pengetahuan sepanjang zaman,” ujarnya.
Tak sedikit peserta yang meneteskan air mata mendengar untaian nasihat tersebut. Puncak acara diisi dengan penyerahan sertifikat kelulusan Dirosa serta prosesi wisuda tahfidz. Suasana penuh haru menyelimuti ruangan.
Semangat para peserta menjadi bukti bahwa pembinaan Al-Qur’an tidak pernah mengenal batas usia ataupun latar belakang. Semua bisa dekat dengan Al-Qur’an—asal ada kemauan dan bimbingan yang tepat.
Para panitia sangat antusias dengan harapan tulus agar para peserta tetap menjaga semangat menuntut ilmu dan menjadikan Al-Qur’an sebagai teman hidup.
"Semoga setelah keluar dari tempat ini, para peserta sekalian semakin semangat menuntut ilmu agama, dan senantiasa hidup serta dekat dengan Al-Qur’an," harapnya.
Koresponden: INFOKOM muslimah Wahdah Majene
0 Komentar
Belum ada pesan