Muslimahwahdah.or.id - MAKASSAR, Muslimahwahdah.or.id – “Waktu awal memakai hijab, banyak orang yang langsung bilang artis hijrah. Sebenarnya hijrah itu sampai hembusan napas terakhir, bukan hanya sekadar dari tidak memakai jilbab, terus pake jilbab”. Cerita Fenita Arie kala ditanya tentang keputusannya mengenakan hijab pada acara Seminar The Power of Muslimah Preneur. Kegiatan ini diadakan oleh Komunitas Pengusaha Muslimah (KPM) Wahdah Islamiyah, Sabtu-Ahad (21-22/01/23) di Hotel Dalton Makassar.
Fenita melanjutkan bahwa hijrah adalah perjalanan dan sebuah proses. Tantangan terbesar dari sebuah hijrah adalah istiqomah di jalan Allah. “Dulu saya menganggap hijab itu hanya trend, wanita dengan hijabnya tidak bisa berkarir. Ternyata setelah ikut kajian, saya tahu dalam Islam begitu wanita begitu dimuliakan,” pungkasnya.
Ia mengaku sempat merasa berat untuk mengenakan hijab. Namun karena telah sering mengikuti kajian, ia mendapatkan penguatan lewat kajian Islam yang diikutinya. “Kajian itu adalah me time kita. Ilmu harus dikejar,” ungkapnya.
Fenita Arie juga menjelaskan proses perjalanan usahanya ketika memutuskan untuk berhijrah. Ia dan sang suami, Arie Untung membangun bisnis Fajar Anugrah Media, yang bergerak dalam event organizer. Waktu itu mereka masih sempat membandingkan margin keuntungan ketika proses jasanya masih menggunakan metode konvensional dan syariah. “Konvensional marginnya lebih tinggi, sedangkan yg syariah marginnya sedikit. Tapi setelah menjalani yg konvensional banyak kendala, ditipulah, diapalah. Setelah dihitung hitung marginnya sama saja dgn yang syariah,” ceritanya.
Setelah itu, Fenita Arie mengaku begitu mantap menggunakan muamalah yang syariah. Ia semakin paham bahwa rezeki memang tidak akan tertukar.
Fenita Arie menjadi salah satu narasumber di hari kedua seminar tersebut. Ustadzah Zelfia Amran yang memandu diskusi bersama Fenita Arie ini sukses memotivasi 600-an peserta yang hadir.
0 Komentar
Belum ada pesan