Muslimahwahdah.or.id - MAKASSAR, Pengurus Muslimah Wahdah Pusat baru saja mengadakan Kajian Pengurus yang dirangkaikan dengan Ifthar Jama'i yang bertajuk "Ramadhan Terbaik Sepanjang Masa", Selasa (4/3/2025).
Adapun kegiatan Kajian Pengurus secara virtual mengangkat tema "Nafas Panjang Perjuangan". Kajian ini bertujuan memberikan suntikan rohani dan pengetahuan kepada para pengurus di bulan suci Ramadan.
Berikut adalah 5 poin refleksi penting yang dapat diambil dari Kajian Pengurus Muslimah Wahdah.
1. Wujud Mengambil Berkah dari Ramadan
Ustadzah Harisa Tipa Abidin, Ketua Muslimah Wahdah Pusat menjelaskan bahwa meskipun kegiatan ini adalah bagian dari program tahunan, tujuan utamanya bukan hanya mengisi waktu di bulan Ramadan, melainkan untuk mendapatkan keberkahan dan ketenangan.
"Yang penting adalah manfaat yang bisa kita ambil dari semua aktivitas di bulan suci Ramadan. Kita ingin mendapatkan keberkahan dan ketenangan," jelas Ummu Khalid. Setiap aktivitas yang dilakukan di bulan Ramadan diharapkan bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi pengurus dan umat secara keseluruhan.
2. Atmosfer Ruhiyah Ramadan
Dalam kajian ini, pengurus Muslimah Pusat ingin mengambil atmosfer ruhiyah Ramadan melalui kegiatan tambahan yang lebih khusyuk dan penuh amaliah. Ummu Khalid sapaan akrabnya menyebutkan, "Kita mengambil atmosfer ruhiyah Ramadan, dengan adanya aktivitas tambahan yang lebih khusyuk dan amaliah Ramadan yang telah kita siapkan," tambahnya.
Hal ini bertujuan agar pengurus dapat meningkatkan kedekatan dengan Allah dan memperdalam pengamalan ajaran Islam, sehingga setiap langkah dakwah menjadi lebih bermakna.
3. Pentingnya Spirit dan Istiqamah dalam Dakwah
Dalam kajian ini, Ummu Khalid mengutip QS Al-Ahzab: 23 yang mengingatkan agar kita menjadi orang-orang yang jujur, istiqamah, dan tidak berhenti berjuang sampai janji Allah itu datang. "Kami ingin menambah spirit kita. Semoga kita termasuk orang-orang yang jujur (rijalan shodaquh), konsisten, istiqamah dan tidak pernah berhenti sampai janji Allah itu datang," ujar Ummu Khalid. Spirit perjuangan yang terus menerus harus dipupuk agar dapat menghadapi setiap tantangan yang ada di sepanjang jalan dakwah.
4. Pengorbanan dalam Perjuangan Dakwah
Ustadz Maulana La Eda yang hadir menjadi pemateri Kajian Pengurus mengungkapkan bahwa perjuangan dakwah memerlukan pengorbanan, baik dari segi harta, jiwa, maupun perasaan. “Nafas panjang perjuangan adalah sebuah jalan yang kita lalui. Nafas panjang ini memerlukan pengorbanan, pengorbanan banyak jenisnya, harta, jiwa, perasaan," kata Ustadz Maulana.
Tidak ada jalan dakwah yang mulus. Dakwah adalah jalan yang penuh liku, yang memerlukan pengorbanan dan usaha keras. Perjuangan ini adalah kewajiban setiap muslim, sebagaimana disebutkan dalam QS At-Taubah 71.
5. Surga yang Mahal: Pengorbanan yang Diperlukan
Ustadz Maulana juga menekankan bahwa surga adalah barang dagangan yang mahal, dan untuk meraihnya, kita harus siap berkorban. "Ketahuilah bahwa barang dagangan Allah itu mahal, ketahuilah barang dagangan itu adalah surga," ungkapnya, mengutip hadis Rasulullah (HR. Muslim, 5049).
Jalan dakwah ini penuh tantangan, namun dengan pengorbanan yang tepat, kita bisa meraih surga yang menjadi tujuan akhir dari setiap perjuangan.
Kajian ini tidak hanya memberi inspirasi, tetapi juga memperkuat komitmen para pengurus untuk terus berjuang di jalan dakwah, meskipun tantangan dan rintangan pasti akan datang.
Semoga dengan semangat dan pengetahuan yang diperoleh dari kajian ini, pengurus Muslimah Wahdah Pusat dapat terus mengabdi kepada umat dengan lebih istiqamah dan penuh pengorbanan.*** (Ahy)
0 Komentar
Belum ada pesan