Muslimahwahdah.or.id - MAKASSAR, Dalam upaya memperkuat gerakan pemberantasan buta aksara alquran di Kabupaten Soppeng, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Soppeng bersama Muslimah Wahdah Soppeng resmi menjalin kerja sama. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan dalam acara Tasyakuran DIROSA (Pendidikan Al-Qur'an Orang Dewasa) yang berlangsung di Gedung Serbaguna Lapatau, Ahad (24/08/2025).
Penandatanganan MoU ini dilakukan langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Soppeng, Hj. Suarni Suwardi, dan Ketua Muslimah Wahdah Soppeng, Ustadzah Yanti, sebagai bentuk komitmen bersama dalam mendukung peningkatan literasi alquran di kalangan masyarakat, khususnya kaum muslimah.
Isi kesepakatan dalam MoU tersebut meliputi kerja sama dalam pelaksanaan program pemberantasan buta aksara alquran dengan metode DIROSA (Pendidikan Al-Qur'an Orang Dewasa), serta kegiatan keislaman lainnya.
Dalam kerja sama ini, Muslimah Wahdah Soppeng sebagai pihak pertama akan menyediakan tenaga pengajar dirosa secara gratis serta menghadirkan pemateri untuk kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh PKK. Sementara itu, TP PKK Kabupaten Soppeng sebagai pihak kedua akan mendukung pelaksanaan program tersebut dengan menyediakan peserta dari seluruh jenjang PKK kabupaten dan kecamatan hingga tingkat desa/kelurahan, serta memberikan akses terhadap fasilitas yang dimiliki PKK untuk digunakan sebagai tempat pembelajaran.
Ketua TP PKK Kabupaten Soppeng, Hj. Suarni Suwardi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan harapannya.
“Sebagaimana diketahui, dirosa adalah program pendidikan alquran untuk orang dewasa yang bersinergi dengan pemerintah, Harapan besar kita semua, khususnya masyarakat Soppeng dan para muslimah, agar melalui dirosa ini semakin banyak yang terbimbing untuk mencintai Al-Qur’an," ujarnya.
Senada dengan itu, Ustadzah Yanti juga menyampaikan bahwa Muslimah Wahdah Soppeng siap menjadi mitra strategis dalam menjalankan dakwah Alquran di tengah masyarakat.
“Melalui dirosa, kami ingin menjangkau lebih banyak masyarakat dewasa yang belum sempat belajar alquran, dengan metode yang mudah dan sesuai kebutuhan mereka,” ungkapnya.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan masyarakat Soppeng yang lebih religius, berakhlak mulia, dan bebas dari buta aksara alquran.
0 Komentar
Belum ada pesan