Muslimahwahdah.or.id - Makassar, Rabu (31/12/2025), Ortom Pemudi Wahdah menyelenggarakan diskusi terbuka bertema “Ketika Alam Terluka: Manusia Berbuat Apa?” yang dilaksanakan secara virtual dan dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. Kegiatan ini menjadi ruang refleksi dan dialog kritis mengenai krisis ekologi serta tanggung jawab manusia dalam menjaga keberlanjutan alam.
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran kritis peserta terhadap krisis ekologi sebagai persoalan kemanusiaan dan moral, memperkuat pemahaman tentang pentingnya relasi harmonis antara manusia dan alam melalui perspektif keilmuan, kearifan lokal, dan nilai-nilai keislaman, sekaligus mendorong lahirnya sikap reflektif serta tindakan nyata, baik secara individu maupun kolektif, dalam menjaga dan merawat lingkungan.
Diskusi menghadirkan dua narasumber yang kompeten di bidangnya. Dr. Zelfia Amran, akademisi sekaligus peneliti komunikasi ekologi masyarakat adat Kajang, memaparkan perspektif relasi manusia dan alam berbasis kearifan lokal serta nilai-nilai budaya masyarakat adat. Sementara itu, Ukhti Rabiah Adaliah, S.P, aktivis lingkungan Muslimah Wahdah, menyoroti peran strategis perempuan dan komunitas muslimah dalam mendorong gerakan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
Dr. Zelfia Amran mengungkapkan bahwa alam ini adalah amanah, semua yang ada disekitar kita adalah amanah. Dan setiap amanah meminta pertanggungjawabanna. "Maka krisis ekologi adalah cermin kiris peradaban. Kita menyelamatkan alam, maka memperbaikinya. Memahami dimana titik kita berbuat, berpikir dan selalu ingin memberikan sesuatu kepada alam ini bukan hanya sekedar menggunakannya atau eksploitasi nya. Menjaga alam bukan pilihan tapi kewajiban peradaban karena saat alam luka manusia sesungguhnya sedang menggali luka bagi dirinya sendiri. Mari Arif dan bijak terhadap alam," ujarnya.
Sementara itu, Ukhti Rabiah mengajak para peserta untuk bergerak bersama. "Langkah kecil kita bisa mendatangkan pahala buat kita, dan berdampak untuk bumi kita lestari esok hari," tuturnya.
Diskusi ini dibuka secara resmi oleh Fauziah Ramdani, M.Si, Ketua Bagian Pengkajian dan Literasi Ortom Pemudi Wahdah sekaligus kandidat doktor Ilmu Komunikasi UIN Makassar. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa literasi ekologi merupakan bagian penting dari kesadaran spiritual dan sosial yang perlu dimiliki oleh generasi muda muslimah.
"Saatnya kita memikirkan negara kita, seperti apa ke depan, dan mudah-mudahan ini menjadi langkah konkret kita untuk membuka cakrawala berpikir kita," ujarnya.
Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang kegiatan. Ruang virtual dipadati oleh peserta dari berbagai wilayah dengan beragam pertanyaan yang hangat, kritis, dan eksploratif, mencerminkan tingginya kepedulian terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan alam.
Melalui diskusi ini, Ortom Pemudi Wahdah menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan ruang-ruang intelektual dan gerakan kolektif yang mendorong kesadaran ekologis sebagai bagian dari tanggung jawab keimanan dan peradaban.
0 Komentar
Belum ada pesan