Daurah Ramadhan Muslimah: Kabid PPA Pangkep Himbau Jaga Hak Perempuan dan Anak

Muslimahwahdah.or.id - Pangkep, Ahad, (9/2/2025) Daurah Ramadhan Muslimah Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep, berhasil diselenggarakan dengan penuh semangat dalam rangka menyambut bulan Ramadhan 1446 H.

Meskipun hujan deras mengguyur, antusiasme ibu-ibu tidak surut, dan mereka tetap hadir dalam acara yang rutin diselenggarakan setiap tahun oleh Unit Dakwah Muslimah Wahdah Islamiyah Cabang Pangkajene.

Bertempat di Aula Kantor DP2KBP3A, Kepala Dinas DP2KBP3A yang diwakili oleh Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) memberikan himbauan penting mengenai tingginya kasus kekerasan, terutama yang dialami perempuan dan anak. Kekerasan tersebut mencakup kekerasan fisik, verbal, psikologis, seksual, dan lainnya.

"Perempuan yang seharusnya dilindungi justru sering menjadi korban kekerasan," ujar Dra. Hj. Jasmiah, MM, di hadapan puluhan peserta yang hadir.

Dalam kesempatan tersebut, Hj. Jasmiah mengajak peserta untuk memperkuat perlindungan terhadap perempuan dan anak. Ia juga menekankan pentingnya memberikan pendidikan dan pemahaman tentang hak-hak perempuan dan anak. 

Daurah Ramadhan Muslimah (DRM) Kecamatan Pangkajene menjadi wadah positif yang memfasilitasi dukungan tersebut dengan menambah pengetahuan para wanita, yang dikenal sebagai tiang negara, melalui ilmu agama yang dapat menumbuhkan akhlak mulia dan menghindarkan mereka dari tindak kekerasan dengan kasih sayang.

"Kegiatan ini memiliki peran besar dalam pendidikan dan pembekalan kepada perempuan. Kita memiliki hak dan kewajiban untuk melindungi diri dan anak-anak kita dari kekerasan," tegasnya. 

Ia berharap kegiatan DRM ini tidak hanya memperdalam ilmu agama, tetapi juga meningkatkan pemahaman tentang peran perempuan dalam masyarakat, serta mengenalkan bahwa Islam sangat memuliakan perempuan dengan memberikan hak-hak perlindungan dan kesejahteraan yang jelas.

Daurah Ramadhan Muslimah Kecamatan Pangkajene ini dihadiri oleh 43 peserta dari wilayah Kecamatan Pangkajene. Di tengah sesi tanya jawab, para peserta sangat antusias untuk bertanya, meski karena keterbatasan waktu, hanya dua orang yang diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.