Muslimahwahdah.or.id - MAKASSAR, Muslimahwahdah.or.id - Siapa yang tidak mau meninggal dunia dalam keadaan syahid berada di jalan Allah, tetapi tahukah kamu siapakah wanita pertama yang syahid karena keteguhan imannya?
Dia adalah Sumayyah binti Khayyat, wanita mulia yang layak diteladani seorang muslimah kini.
Keteguhan imannya, Sumayyah binti Khayyat rela mengorbankan jiwanya demi meraih keridhaan Rabbnya.
Sumayyah binti Khayyat awalnya hanya seorang hamba sahaya yang bekerja pada Abu Hudzaifah bin Al-Mughirah.
Kemudian Sumayyah binti Khayyat dinikahi oleh Yasir seorang pendatang dari Yaman.
Yasir yang seorang pendatang tak ada kabilah yang melindunginya dari kezaliman, maka dari itu ia mendapatkan perlindungan dari Bani Makhzum kekuasaan Abu Hudzaifah bin Al-Mughirah.
Setelah menikah Sumayyah binti Khayyat dan suaminya hidup tentram dan lahirlah dua putra bernama Ammar dan Ubaidullah.
Pengenalan Dengan Islam
Ammar bin Yasir, putra Sumayyah binti Khayyat tumbuh menjadi seorang pemuda mendapatkan info terkait agama penuh berkah yang dibawa oleh Rasulullah.
Maka penasaranlah Ammar dan mendatangi kediaman Rasulullah di Arqom bin Arqom dan melihat sendiri wahyu itu turun.
Dengan penuh keyakinan Ammar bin Yasir berikrar syahadat dan menjadi seorang muslim dengan penuh kegembiraan ingin menyampaikan kepada ayah dan ibunya, Sumayyah binti Khayyat dan Yasir.
Cahaya iman ternyata juga sampai kepada Sumayyah binti Khayyat dan suaminya dari kabar gembira tersebut, keduanya mengikuti jejak putranya untuk bersyahadat dan memeluk islam.
Ada yang meriwayatkan bahwa Sumayyah adalah orang ketujuh yang memeluk Islam (Ibnu Mandah: al-Mustakhraj, 2/516).
Perjuangan Menegakkan Keimanan
Setiap kabar orang yang masuk islam pada masa itu akan diperangi dan disiksa oleh kaum kafir.
Begitupun kabilah Bani Makhzum yang selama ini melindungi keluarga Yasir.
Sumayyah binti Khayyat dan keluarganya kemudian ditangkap dan disiksa agar mereka kembali murtad.
Mereka dijemur di padang pasir yang mataharinya sangat terik dan menyengat, tak membuat Sumayyah binti Khayyat gentar padahal usianya pada saat itu sudah tua.
Sumayyah binti Khayyat juga pernah dibuang pada suatu tempat dan ditaburi pasir yang sangat panas dan dadanya diletakkan batu.
Apa yang dilakukan Sumayyah binti Khayyat?
Dengan keteguhan iman, tak terdengar rintihan atau kesakitan hanya Ahad… Ahad…’ yang terus berulang seperti yang dilakukan Yasir, ‘Ammar, dan Bilal ketika mereka disiksa dengan siksaan yang keji.
Pada saat itu, Rasulullah yang melihat kekejaman itu berseru, “Bersabarlah wahai keluarga Yasir karena sesungguhnya tempat kembali kalian adalah surga.” Diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak bab Mengenal Sahabat (III/383).
Sumayyah binti Khayyat mendengar seruan itu semakin tegar dan kokoh keimanannya, begitupun dengan Yasir.
Keteguhan ini membuat orang kafir menjadi putus asa dan membuat Abu Jahal melampiaskan lebih dalam lagi dengan menusukkan sangkur yang ada di genggamannya kepada Sumayyah
Maka keluarlah nyawa Sumayyah binti Khayyat dari raganya dengan keteguhan iman, membuatnya menjadi wanita pertama yang syahid dalam Islam. (Ahy)
0 Komentar
Belum ada pesan