Muslimahwahdah.or.id - Makassar, Ketika berceramah, bahasa non-verbal sangat mempengaruhi sampainya informasi kepada audiens. Ini menunjukkan pentingnya body language dalam berkomunikasi.
"Komunikasi non-verbal berperan 65% sedangkan verbal banyak 35%." papar Ustadzah Liza Haritz, salah satu fasilitator Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Daiyah 1 yang dihelat Jumat-Sabtu (2-3/06/23)
Baca Juga:
Diantara body language yang harus diperhatikan seorang penceramah adalah gerakan tangan yang wajar, sikap tubuh yang baik, ekspresi wajah yang sesuai dengan konteks yang disampaikan, senyum, dan kontak mata dengan audiens.
Poin penting ketika berceramah juga adalah kemampuan dasar berbicara (basic speech) misalnya artikulasi (kejelasan kata-kata yang disampaikan), aksentuasi (penekanan kata), intonasi, kecepatan suara, jarak kata yang jelas, volume yang cukup.
Diklat daiyah ini diadakan oleh Unit Dakwah Muslimah DPD Wahdah Islamiyah Makassar, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan muslimah yang merupakan anggota Muslimah Wahdah di Makassar, mulai usia 21 hingga 65 tahun.
"Masyaallah ternyata pegang mic pun ada tata caranya, cara memegang dan tempat meletakkan tas juga ada aturannya." ungkap Fitri Wahyuni, salah seorang peserta diklat.
"Ahlan wasahlan di barisan pengemban amanah dakwah" ungkap Ustadzah Rosidah Anas, S.S, S.Pd, M.Hum, selaku ketua EO kegiatan yang juga merupakan Ketua Unit Dakwah Muslimah Wahdah Makassar.
Materi kegiatan ini diantaranya membangun konsep diri positif, komunikasi dakwah, teknik ceramah, kaidah-kaidah dalam berdakwah dan mentalitas daiyah. Kegiatan dibawakan oleh tim trainer Muslimah Wahdah Pusat yang telah tersertifikasi BNSP.
0 Komentar
Belum ada pesan