MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
MUSLIMAH WAHDAH PUSAT
TUTUP

Menapaki Jejak Kesabaran Nabi Ibrahim, Muslimah Wahdah Jaranten Gelar Semarak Dzulhijjah 1441 H

Muslimahwahdah.or.id - MAKASSAR, Jakarta – Departemen Dakwah Muslimah Wahdah Islamiyah Pusat bekerjasama dengan tiga wilayah yaitu Muslimah Wahdah Wilayah DKI Jakarta Depok, Jawa Barat dan Banten (Jaranten) serentak menggelar Semarak Dzulhijjah 1441 H dengan tema Menapaki Jejak Kesabaran Generasi Terbaik Menuju Kehidupan Normal Baru pada Ahad (19/7/2020) secara virtual menggunakan aplikasi Zoom Meeting. Kegiatan ini dilakukan serentak di berbagai daerah dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha dan dihadiri oleh ratusan peserta.

Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh Ustadzah Mariana Maryam, M.Pd kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Sekretaris Muslimah Wahdah Islamiyah Pusat sekaligus Ketua Muslimah Wahdah Wilayah Jakarta Depok, Ustadzah Eka Ariati Amir, S.Pd.

Dalam sambutannya, Ustadzah Eka memaparkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya menyambut bulan mulia yaitu bulan Dzulhijjah, agar kita dapat memaksimalkan ibadah kepada Allah. “Kita sangat penting dan perlu mengkaji dan menyegarkan kembali ilmu tentang keutamaan bulan Dzulhijjah, keutamaan berkurban dan mengisi hari-hari dengan ketaatan kepada Allah,” tegasnya. Selanjutnya Ustadzah Karimatunnisa, Lc sebagai moderator, mengarahkan acara dan membacakan CV dari pemateri.

Kegiatan ini menghadirkan, Ustad Ilham, Lc., M.H.I. Ustad menyampaikan bahwa ada dua memori yang harus diingat terkait bulan Dzulhijjah.

Pertama, bulan Dzulhijjah meningkatkan kesadaran umat Islam bahwa mereka adalah umat yang satu. Umat Islam di berbagai bangsa dan negara sedang dihimpun dalam ketaatan kepada Allah seperti menyembelih kurban, ihram, puasa sunnah Arafah, berdo’a dan berhaji.

Kedua, kita diingatkan pada panutan kita Nabi Ibrahim, bapaknya para Nabi. Nabi Ibrahim dan keluarganya adalah pusat ingatan kita sebagai umat islam dimana beliau diuji dengan kecintaannya tehadap Ismail putranya agar disembelih hingga akhirnya Allah digantikan dengan seekor kambing.

“Yang bisa diambil dari kisah Nabi Ibrahim adalah kesabaran dalam melaksanakan perintah Allah. Perlu digaris bawahi, pada dasarnya ibadah membutuhkan kesabaran dan pengorbanan karena ibadah adalah kebutuhan kita”, ujarnya.

Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab, pemutaran Kaledoskop Muslimah Wahdah Jaranten, sosialisasi Penggalangan Qurban dan Infaq untuk memotivasi semangat peserta, baik semangat dalam berkurban ataupun berkorban, serta mengajak peserta untuk Belajar Islam Online.

Baca juga http://muslimahwahdah.or.id/pandemi-semarak-dzulhijjah-diadakan-secara-virtual-oleh-muslimah-wahdah-bulukumba/

0 Komentar

Belum ada pesan

Tinggalkan Pesan